Rangkuman 1
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK MENURUT BEBERAPA PARA AHLI
Sejak terjadinya konsepsi sampai
menjelang mati, manusia senantiasa akan mengalami perubahan karena adanya
pertumbuhan dan perkembangan. Menilik tentang pengertian dari pertumbuhan dan
perkembangan, sebagian besar para ahli menganggap perkembangan sebagai proses
yang berbeda dari pertumbuhan.Beberapa definisi pertumbuhan dan perkembangan
menurut para ahli antara lain:
Ø
Siti Rahayu H. membicarakan
bahwa pertumbuhan menunjuk pada arti yang kuantitatif / jasmaniah, misalnya
bertambah besar badan si anak, panjang tangan dna kaki, lingkar kepala, dll.
Sedangkan perkembangan mengandung arti yang kwalitatif / psikologis, misalnya
perkembangan berpikir, kemampuan penyesuaian dan bahasa.
Ø
Kartini Kartono
mendefinisikan pengertian pertumbuhan dan perkembangan sebagai perubahan secara
fisiologis, sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang
berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam passage )peredaran waktu)
tertentu. Dan perkembangan didefinisikan sebagai perubahan-perubahan
psiko-fisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi psikid dan fisik
pada anak.
Ø
Crow and Crow berpendapat
bahwa pertumbuhan pada umumnya terbatas pengertiannya pada perubahan-perubahan
struktural dan fifiologis. Sedangkan perkembangan bersangkutan erat dengan baik
pertumbuhan maupun potensi-potensi dari tingkah laku yang sensitif terhadap
rangsangan-rangsangan lingkungan.
Ø
Karl C. Garrison meskipun
tidak secara eksplisit menunjukkan perbedaan kedua istilah tersebut, akan
tetapi tersirat juga dalam bahasannya bahwa pertumbuhan menyangkut ada dan
bertambahnya sesuatu aspek tertentu, sedangkan perkembangan dikenakan pada
kekomplekan pada pertambahan itu.
Ø
H. C. Witherington dalam
bukunya yang diterjemahkan oleh M. Bukhari men guraikan makna pertumbuhan
sebgaai sutau sifat umum dari seluruh organisme, seluruh persomalitas atau
kepribadian. Sedangkan perkembangan sebagai suatu bagian dari pertumbuhan
menunjuk pada perluasan fungsi-fungsi secara terperinci.
Ø
Tidak ketinggalam pemdapat
para ahli biologi yang pernah dirangkum oleh Drs. H. M. Arifin, M. Ed., bahwa
pertumbuhan diartikan sebagai suatu pertambahan dalam ukuran bentuk, berat atau
ukuran dimensif tubuh serta sebagainya. Sedangkan perkembangan menunjuk pada
perubahan-perubahan dalam bentuk / bagian tubuh integrasi pelbagai bagiannya ke
dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung
A. Berbagai Pandangan Mengenai
Perkembangan Fisik - Motorik Anak
Fisik
atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang komples dan sangat mengagumkan.
Perkembangan fisik manusia terjadi mengikuti prinsip Chepalocaudal , yaitu
bahwa kepala dan bagian atas tubuh berkembang lebih dahulu, sehingga bagian
atas tampak lebih besar daripada bawah. Penelitian terbaru tentang aspek
perkembangan fisik seseorang menunjukkan bahwa saat ini baik orang dewasa
maupun anak- anak memiliki tinggi dan berat badan yang lebih besar dibandingkan
dengan orang- orang pada generasi sebelumnya .
Kuhlen dan Thomshon. 1956 (Yusuf,
2002) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek,
yaitu :
1. Sistem syaraf yang sangat
mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi.
2. Otot-otot yang mempengaruhi
perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik.
3. Kelenjar endokrin, yang
menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada remaja berkembang perasaan senang
untuk aktif dalam suatu kegiatan yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan
jenis.
4. Struktur fisik/tubuh yang
meliputi tinggi, berat dan proposi.
Usia emas dalam
perkembangan motorik adalah middle childhood atau masa anak-anak, seperti yang
diungkapkan Petterson (1996)
During
middle childhood, the body and brain undergo important growth changes, leading
to better motor coordinator, greater strength and more skilfull
problem-solving. Health and nutrition play an important part in these
biological developments.
Pada
usia ini, kesehatan fisik anak mulai stabil. Anak tidak mengalami sakit seperti
uasia sebelumnya. Hal ini menyebabkan perkembangan fisik jadi lebih maksimal
dari pada usia sebelumnya.
The period of middle childhood, from
age six to age twelve is, also remarkably free from desease. The average child
suffers fewer bouts of illness than during the years before school entry, and
the risk of death for a contemporary Australian or New Zealand child is lower
than at any earlier or later period during the life span. (Petterson, 1996)
Perkembangan
fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak. Motorik merupakan
perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir
antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Perkembangan motorik
meliputi motorik kasar dan halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang
menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang
dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Contohnya kemampuan duduk,
menendang, berlari, naik-turun tangga dan sebagainya.Sedangkan motorik halus
adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh
tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih.
Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok,
menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut sangat penting
agar anak bisa berkembang dengan optimal.
Perkembangan
motorik sangat dipengaruhi oleh organ otak. Otak lah yang mengontrol setiap
gerakan yang dilakukan anak. Semakin matangnya perkembangan sistem syaraf otak
yang mengatur otot memungkinkan berkembangnya kompetensi atau kemampuan motorik
anak . Perkembangan motorik anak dibagi menjadi dua:
1. Keterampilan atau gerakan kasar
seperti berjalan, berlari, mmelompat, naik turun tangga.
2. Keterampilan motorik halus atau
keterampilan manipulasi seperti menulis, menggambar, memotong, melempar dan
menagkap bola serta memainkan benda-benda atau alat-alat mainan.
Perkembangan
motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan
individu secara keseluruhan. Beberapa pengaruh perkembangan motorik terhadap
konstelasi perkembangan individu dipaparkan oleh Hurlock (1996) sebagai
berikut:
1. Melalui keterampilan motorik,
anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. Seperti anak
merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan boneka, melempar dan
menangkap bola atau memainkan alat-alat mainan.
2. Melalui keterampilan motorik,
anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada bulan-bulan pertama dalam
kehidupannya, ke kondisi yang independent. Anak dapat bergerak dari satu tempat
ke tempat lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan
menunjang perkembangan rasa percaya diri.
3. Melalui perkembangan motorik,
anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah
atau usia kelas-kelas awal Sekolah Dasar, anak sudah dapat dilatih menulis,
menggambar, melukis, dan baris-berbaris.
4. Melalui perkembangan motorik yang
normal memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul dengan teman sebayannya,
sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan
teman sebayanya bahkan dia akan terkucilkankan atau menjadi anak yang fringer
(terpinggirkan)
5. Perkembangan keterampilan motorik
sangat penting bagi perkembangan self-concept atau kepribadian anak.
Perkembangan
motorik berbeda dari setiap individu, ada orang yang perkembangan motoriknya
sangat baik, seperti para atlit, ada juga yang tidak seperti orang yang
memiliki keterbatasan fisik. Gender pun memiliki pengaruh dalam hal ini, sesuai
dengan pendapat Sherman (1973) yang menyatakan bahwa anak perempuan pada usia
middle childhood kelenturan fisiknya 5% - 10% lebih baik dari pada anak
laki-laki, tapi kemampuan fisik atletis seperti lari, melompat dan melempar
lebih tinggi pada anak laku-laki dari pada perempuan.
Perkembangan
motorik beriringan dengan proses pertumbuhan secara genetis atau kematangan
fisik anak, Motor development comes about through the unfolding of a genetic
plan or maturation (Gesell, 1934 dalam Santrock, 2007). Anak usia 5 bulan tentu
saja tidak akan bisa langsung berjalan. Dengan kata lain, ada tahapan-tahapan
umum tertentu yang berproses sesuai dengan kematangan fisik anak.
Teori
yang menjelaskan secara detail tentang sistematika motorik anak adalah Dynamic
System Theory yang dikembangkan Thelen & whiteneyerr. Teori tersebut
mengungkapkan bahwa untuk membangun kemampuan motorik anak harus mempersepsikan
sesuatu di lingkungannya yang memotivasi mereka untuk melakukan sesuatu dan menggunakan
persepsi mereka tersebut untuk bergerak. Kemampuan motorik merepresentasikan
keinginan anak. Misalnnya ketika anak melihat mainan dengan beraneka ragam,
anak mempersepsikan dalam otaknnya bahwa dia ingin memainkannya. Persepsi
tersebut memotivasi anak untuk melakukan sesuatu, yaitu bergerak untuk
mengambilnya. Akibat gerakan tersebut, anak berhasil mendapatkan apa yang di
tujunya yaitu mengambil mainan yang menarik baginya.
Selain
berkaitan erat dengan fisik dan intelektual anak, kemampuan motorik pun
berhubungan dengan aspek psikologis anak. Kemampuan fisik berkaitan erat dengan
self-image anak. Anak yang memiliki kemampuan fisik yang lebih baik di bidang
olah raga akan menyebabkan dia dihargai teman-temannya . Hal tersebut juga
seiring dengan hasil penelitian yang dilakukan Ellerman, 1980 (Peterson, 1996)
bahwa kemampuan motorik yang baik berhubungan erat dengan self-esteem.
Perkembangan menurut hurlock
Perkembangan menurut hurlock adalah sebagai berikut :
Ø Mempelajari keterampilan fisik yang di perlukan untuk
permainan-pernainan yang umum dilakukan anak-anak
Ø Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai individu
yang sedang tumbuh
Ø Belajar menyesuaiakan diri dengan teman-teman sebaya
Perkembangan
menurut collins
menurut collins, perkembangan berupa :
Ø Aspek fisik : meningkatkan
kekuatan dan koordinasi otot
Ø Aspek koognisi : pada
taraf operasional konkret
Ø Aspek sosial :
mencapai bentuk relasi yang tepat dengan keluarga,teman,dan lingkungan.
Perkembangan Motorik Kasar dan Perkembangan Motorik Halus
Perkembangan
Motorik Kasar dan Perkembangan Motorik Halus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar